Pada siang hari, penyiar wanita baru Koi adalah gadis yang murni dan polos, tetapi pada malam hari, dia membantu saya melatih suara saat saya bekerja lembur. Dia membisikkan kata-kata yang sangat vulgar dan kotor di telingaku, dan menghiburku dengan teknik jari-jarinya yang lembut dan penuh kasih sayang serta menjilati puting susu. Dia teman sekelasku yang hebat, Nagisa Koi.